Latihan Group Masamper Remaja

Hampir sebulan setelah Festival Vocal Group berlalu, kini Remaja akan kembali mengikuti sebuah perlombaan, yaitu Festival Masamper yang diadakan dalam rangka HUT jemaat GMIST Mahanaim ke-60. Komposisi anggota untuk Group Masamper Remaja tidak banyak berbeda dari anggota Vocal Group sebelumnya. Oleh Uni ditambahkan anggota baru sebanyak 6 orang dengan tujuan agar semua anggota remaja bisa merasakan kesempatan berharga ini.

Proses latihan Masamper dibuat semirip mungkin dengan latihan VG, karena Masamper adalah juga group vocal. Meski sama-sama group vocal tetap ada satu perbedaan. Perbedaan paling utama adalah adanya seorang pemimpin yang tugasnya memberikan aba-aba pada semua anggota. Aba-aba untuk mulai berjalan dan mulai bergoyang. mengambil nada dll. Pemimpin Masamper ini disebut Pangataseng.

Sepanjang latihan Masamper berlangsung, senyum dan tawa lepas selalu menghiasi. Ada saja yang bisa dijadikan candaan dan bahan tertawaan, mulai dari gaya bergoyang, bentuk formasi, hingga gaya khas dari seorang pangataseng, terlihat lucu dan menggemaskan. Beberapa kejadian yang mengundang tawa adalah kejanggalan melangkah maju, seperti gerakan maju kaki kiri bersamaan dengan tangan kiri, atau kaki kanan bersamaan dengan tangan kanan. Beberapa kelucuannya adalah ketika membentuk formasi, para anggota Masamper saling bertabrakan, tabrak kiri-tabrak kanan. Meski begitu, mereka berlatih dengan penuh semangat. Begitu bersemangatnya, hentakan kaki-kaki mereka ketika berjalan maju sampai-sampai menimbulkan suara. Kerasnya mereka bernyanyi juga menyebabkan suara mereka cepat habis, bahkan sebelum lagu selesai dinyanyikan. Dalam hati kecil saya, "Kalah nih TNI dan polisi kalau baris-berbaris."

Dalam Festival Masamper kali ini ditampilkan dua buah lagu, yaitu sebuah lagu rohani puji-pujian kepada Tuhan dan sebuah lagu percintaan. Ketika berlatih, lagu percintaan adalah lagu yang paling sulit untuk diekspresikan oleh para remaja. Ini menjadi tantangan bagi kami, karena usia mereka masih sangat muda sehingga belum mengetahui bagaimana perasaan seseorang yang putus cinta. Sebagai pelatih, kami tidak kehilangan cara  agar mereka dapat mengekspresikannya ketika membawakan lagu percintaan tersebut. Saya bertanya kepada Baam, sang Pangataseng Group Masamper Remaja, “Baam, hal apa yang bisa membuat kamu merasa sangat sedih sekali?” Baam pun sempat diam beberapa detik sambil berpikir, lalu dia menjawab dengan wajahnya yang serius, “Saya sedih kak, kalau ingat ayam saya mati.”  Ingin rasanya saya tertawa lepas, namun urung saya lakukan. Hanya senyum dikulum, "Wah, polos banget nih anak. Hahahaha..."

Kisah lainnya adalah ketika semua remaja sudah siap bernyanyi, mereka berbaris menghadap Pangataseng sambil menunggu aba-aba darinya. Baam, sang Pangataseng pun mulai mengangkat lagu, “Jangan…sampai kau menyesal…” Tiba-tiba mereka semua tertawa sejadi-jadinya. Cukup lama, ada yang tak tahan sambil memegang perutnya, bahkan ada yang sampai terduduk. Kami sangat heran melihat tingkah mereka. Saat itu posisi saya dan Uni membelakangi Baam. Kami berdua bingung, menegur dan bertanya kepada mereka, “Kenapa pada ketawa? Emang ada yang lucu?" Dengan hampir bersamaan mereka menjawab, “Baam matanya jangan melotot begitu dong kalo angkat lagunya.” Tidak percaya dengan jawaban mereka, maka saya dan Uni pun meminta mereka serius dan mengulangnya dari awal, tapi lagi-lagi hal ini kembali terjadi. Saya dan Uni langsung mengambil posisi disamping mereka, menghadap Pangataseng yang akan mengangkat lagu, kami meminta mereka untuk mengulangnya sekali lagi. Ternyata benar, ekspresi wajah Baam memang sangat lucu ketika sedang mengangkat lagu. Alisnya terangkat ke atas dan matanya melotot seperti orang sedang marah-marah. Namun, itulah Baam. Sebagai seorang Pangataseng, dia luar biasa, dia juga penuh percaya diri ketika memimpin teman-temannya. Dia punya gaya yang unik dan khas

Saya dan para pembina remaja bersyukur melalui kegiatan ini para remaja dapat mengenal budaya Sangihe dan Talaud sejak usia mereka masih muda. **

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makan bersama yang mengesankan

Kunci pendampingan Remaja